Final drive terdiri dari 2 bagian besar yaitu final gear dan differential gear.
Final Gear/Final Reduction
Final gear terdiri dari drive pinion gear dan ring gear. Drive pinion gear selalu dibuat lebih kecil daripada ring gear, hal ini untuk memperkecil/mereduksi putaran agar diperoleh momen yang lebih besar, karena momen yang dihasilkan oleh transmisi belum cukup mampu untuk menggerakkan kendaraan.
Berdasarkan konstruksinya roda gigi final gear dibedakan menjadi beberapa model antara lain:
1) Model bevel gear.
Pada konstruksi ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di tengah-tengah garis pusat (garis tengah) ring gear.
2) Model hypoid bevel gear.
Konstruksi model ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di bawah garis pusat ring gear, sehingga membentuk offset. Kedudukan poros propeller bisa diperendah tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah. Dengan rendahnya kedudukan propeller maka letak transmisi bisa lebih rendah maka titik berat mobil juga lebih rendah sehingga faktor keamanan lebih terjamin.
Hypoid bevel gear mempunyai permukaan gigi dengan kecepatan menggelincir yang kuat, perbandingan persinggungan gigi besar dan bekerja sangat halus hanya saja diperlukan oli special yang memiliki oil film yang kuat dan pembuatannya lebih sukar, memerlukan ketelitian yang tinggi.
Pelumas yang sesuai untuk roda gigi jenis ini adalah GL-5 berdasarkan API service classification.
3) Model spiral bevel gear.
Konstruksi model ini drive pinion berbentuk gigi spiral, perkaitannya dengan ring gear berada di tengah-tengah garis pusat ring gear. Putarannya halus namun proses pembuatannya memerlukan kepresisian/ketelitian yang tinggi.
4) Helical gear.
Pada model ini drive pinion selalu bersinggungan dengan ring gear pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil.
Dari beberapa model di atas yang sering digunakan pada kendaraan penggerak roda depan adalah model helical gear, sedangkan pada penggerak roda belakang adalah model hypoid bevel gear.
Differential Gear

Bila salah satu roda berada pada jalan datar dan yang lainnya pada jalan bergelombang seperti pada gambar, roda (A) pada permukaan jalan bergelom-bang dan roda (B) pada permukaan jalan datar maka roda (A) akan berputar lebih cepat dari pada roda (B).
Prinsip dasar differential gear
Bila beban (w) yang sama diletakkan pada setiap rack, kemudian shackle ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama sejauh shackle ditarik ke atas, selama tahanan pada kedua sisi pinion sama.
Bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas seperti pada gambar (b), pinion akan berputar sepanjang gigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion.
Cara kerja differential gear
Pada saat jalan lurus.
Pada saat kendaraan jalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.
Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B) , pinion tidak berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion berputar bersama dalam satu unit. Dengan demikian pinion hanya berfungsi untuk menghubung-kan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga menyebabkan kedua drive wheel berputar pada rpm yang sama.
Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear.
Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
REFERENSI
Hubungan antara rpm drive wheel dan ring gear dapat diuraikan sebagai berikut :
Rpm ring gear = Rpm drive wheel kanan + Rpm drive wheel kiri
2
Satu roda pada permukaan jalan yang berlumpur.
Bila salah satu roda berada di Lumpur maka akan terjadi slip bila pedal akselerator diinjak. Hal ini disebabkan karena tahanan gesek yang sangat rendah dari permukaan Lumpur.
Keadaan ini akan menyulitkan untuk mengeluarkan roda dari Lumpur karena lebih banyak terjadi slip dari pada bergerak.
Rangkuman
Final drive terdiri dari 2 bagian besar yaitu:
- Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran sebesar 90°.
- Differential gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi-roda gigi pinion gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok.
Drive shaft
.Gambar Driveshaft.
Driveshaft adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-baling, atau Cardan poros adalah komponen mekanis untuk transmisi torsi dan rotasi, biasanya digunakan untuk menghubungkan komponen lain dari drive train yang tidak dapat dihubungkan langsung karena jarak atau kebutuhan untuk memungkinkan relatif gerakan antara mereka.
Drive shaft adalah pembawa torsi : mereka tunduk pada torsi dan tegangan geser , setara dengan perbedaan antara input dan torsi beban. Oleh karena itu mereka harus cukup kuat untuk menanggung stres, sementara menghindari berat badan terlalu banyak tambahan seperti yang pada gilirannya akan meningkatkan mereka inersia .
Drive shaft sering menggabungkan satu atau lebih sambungan universal atau rahang kopling , dan kadang-kadang bersama splined atau bersama prismatik untuk memungkinkan variasi dalam keselarasan dan jarak antara mengemudi dan komponen driven.
Sistem Penggerak/Pemindah Tenaga
Pada umumnya kerja sistem penggerak adalah menyalurkan tenagadari mesin ke roda . Pendistribusian tenaga ini membuat kendaran berjalan maju atau mundur.
Secara umum sistem pemindah tenaganya dikelompokkan ada empat jenis/tipe sistem pemindahan tenaga putaran mesin ke roda, yaitu :
1. Front Engine Rear Drive (FR)
Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian belakang.
Secara umum komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axledan roda(wheel)
a) Kopling (clutch)
Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi
b) Transmisi (transmission)
Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
c) Poros Penggerak (drive shaft/propeler Shaft)
Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
d) Penggerak Aksel/Gardan(differensial)
Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros aksel. Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok
e) Poros Aksel (Axle shaft)
Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda. Axle shaft (poros penggerak roda) adalah poros pemutar roda yg dihubungkan dengan gardan (differensial).
f) Roda
Agar kendaraan kendarandapat berjalan maju atau mundur
Kelebihan sistem penggerak roda belakang
a. Lay out mesin lebih rapi karena mesin dan menghemat ruang mesin.
b. Kemampuan daya dorong lebih kuat.
c. Sistem mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
d. Posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.
e. Karakter yang dihasilkan cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
f. Cenderung lebih mudah dalam bermanuver di tempat parkir yang sempit karena sistem kemudi tak terhambat oleh as roda .
g. Parts penggeraknya lebih tahan lama karena hanya dipergunakan untuk menyalurkan tenaga.
h. Sitem kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.
Kelemahan
a. Akselerasi tidak sebaik mesin berpenggerak roda depan.
b. Buritan penggerak roda belakang cenderung membuang bila throttle
c. Efisiensi mesin sistem ini lebih sulit didapat. Bilaperforma tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
d. Bobot kendaraan yang terpusat di belakang membuat gejalaoversteer mudah terjadi.
2. Front Engine Front Drive (FF)
Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian depan juga. Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission/transaxle), differential, front axle dan roda (wheel).
a. Clutch (Kopling)
Komponen ini mempunyai fungsi untuk meneruskan dan melepaskan daya dari mesin ketika gir berpindah dalam kondisi berjalan atau berhenti.
a. Transaxle
Transmisi dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada kendaraan penggerakroda depan.
Transmisi dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada kendaraan penggerakroda depan.
b. Differential
Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya bergerak, mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran untuk roda ketika membelok.
Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya bergerak, mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran untuk roda ketika membelok.
c. Drive Shaft
Komponen yang berfungsi meneruskan daya yang terbagi ke setiap roda dari differential.
d. Propeller Shaft
Suatu mekanisme penghubung yang meneruskan daya dari transmisi ke differential(kendaraan mesin di depan dengan penggerak roda belakang).
Keunggulan sistem penggerak roda depan
a. Proses penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga akselerasi (sprint) menjadi lebih baik dan lebih gesit. Kebanyakan digunakan untuk mobil perkotaan yang menuntut manuver lincah dan hemat bahan bakar.
b. Sistem Front Wheel Drive. Darigear boks tenaga disalurkan lewat drive shaft (as roda). Karena as penggerak lebih pendek, potensi kehilangan tenaga saat mesin berjalan lebih sedikit.
c. Efisiensi ini berpengaruh pada kabin yang lebih lega.
d. Gerak roda depan kebanyakan diadopsi oleh mesin dengan kapasitas kecil.
e. Lebih stabil dalam memainkanthrottle gas
Kelemahan
a. Penataan (layout) mesin lebih rumit dan membutuhkan ruang lebih banyak.
b. Beban mobil terkonsentrasi di bagian depan, menyebabkan tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.
c. Sistem handlingnya terasaundersteer karena roda depan mempunyai dua tugas berat yaitu sebagai penggerak dan sebagai kemudi. Sehingga keausan ban juga lebih cepat.
d. Dibutuhkan rangkaian suspense depan yang lebih kompleks, membuat part lebih keras bekerja sehingga perlu penggantian secara berkala yang lebih banyak
e. Kerja komponen-komponen mesin lebih keras, karena disamping befungsi sebagai penggerak juga sebagai penentu arah.
f. Perawatan komponen mesin dan roda lebih rumit dan lebih mahal.
g. Tidak sekuat sistem penggerak roda belakang saat di jalan tanjakan.
h. Bobot kendaraan yang tertumpu di roda depan saat pengereman.
i. Untuk manuver untuk parkir terasa lebih sulit ketika roda depan dituntut harus belok patah karena keterbatasan pada as roda.
3. Rear Engine Rear Drive (RR)
Dalam sistem ini mesin mobil ditempatkan di belakang dan juga menggerakkan roda belakang. Pemindah tenaga kendaraan prinsipnya sama dengan tipe FF, yaitu : kopling (clutch), transmisi (transmissions), differential, rear axledan roda (wheel)
Keuntungan
Pada jalan lumpur traksi baik
Kerugian
Kenyamanan kurang pada jalan aspal, jika tidak cukup beban pada aksel depan
4. Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive(FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua.
Pertama ke front drive shaft (frontpropeller shaft), front differential, front axle dan roda depan (front wheel), kedua ke rear drive shaft, rear differential, rear axledan roda belakang (rear wheel).
Keuntungan
Traksi sangat baik
Kerugian
a. Harga lebih mahal dan berat
b. Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan
1) Penggerak empat roda selektif
a. Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik
b. Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek
2) Penggerak empat roda permanen
a. Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak ( Mis :Diferensial, Kopling Vi
LAPORAN OBSERVASI :
LAPORAN OBSERVASI :
Melepas dan Membongkar
Differential
0 komentar:
Posting Komentar