Newest Post

FINAL DRIVE

| Selasa, 20 Januari 2015
Baca selengkapnya »

FINAL DRIVE
Final drive yang juga disebut final reduction gear atau final gear adalah lengkapan penggerak (gearing) final speed-reduction pada power train. Ia adalah assembly penggerak akhir terletak dalam suatu axle housing,yang mentransmisikan mechanical energy atau power dari mesin yang dideliverikan melalui propeller shafr ke drive wheel.

Komponen Utama Final Drive.


Final drive terdiri dari dua bagian,yaitu:
1.Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran sebesar 90 derajat.
2.Differentail gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi- roda gigi pinion gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok.

  • KOMPONEN KOMPONEN UNIT FINAL DRIVE/GARDAN




1.Cincin dorong                                           
2. Mur penyetel
3.Roda gigi samping(side gear)                    
4.Pinion penggerak
5.Roda gigi planet/pinion                              
6.Cincin (O ring)
7.(pinion gear)                                                 
8.Bantalan belakang
9.Tutup bantalan                                          
10.Spaser
11.Pengunci mur penyetel                                
12.Differential carrier
13.Mur penyetel                                       
14.Bantalan depan
15.Baut                                                           
16.Penahan oli
17.Plat pengunci                                               
18.Perapat oli (oil seal)
19. Bak differential                                   
20.Flens penyambung
21.Roda gigi ring (ring gear)                           
22.Mur pengikat
  • FUNGSI FINAL DRIVE
1.Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok
2.Mereduksi putaran untuk menghasilkan momen yang besar
3.Merubah arah putaran sebesar 90 derajat terhadap putaran asal.
  • CARA KERJA FINAL DRIVE
             Pada saat jalan lurus.
Selama kendaraan berjalan lurus, poros roda-roda belakang akan diputar oleh drive pinion melalui ring gear differential case, roda-roda gigi differential pinion Shaft, roda-roda gigi differential pinion,gigi side gear tidak berputar , tetap terbawa kedalam putaran ring gear. dengan demikian putaran pada roda kiri dan kanan sama.

Pada saat membelok.
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
Differential berfungsi meneruskan tenaga dari poros propeler atau dari transmisi ke final drive. Jadi apa bila differential mengalami kerusakan maka differential tidak bisa meneruskan tenaga dengan baik ke final drive. Pada differential yang saya bongkar saya menyimpulkan bahwa differential masih baik secara visual sehingga masih dapat digunakan.
---------------------------
Differential
atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada kendaraan roda empat atau lebih yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Fungsi differential adalah
Ø  Menghantarkan dan membagi tenaga dari transmission ke final drive kiri dan kanan
Ø  Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat machine ber­belok
Ø  Membagi torsi dari transmission sama besar ke final drive kiri dan final drive kanan
Jenis-jenis differential yang digunakan antara lain :
Ø  Standard Differential.
Ø  No-SPIN Differential, digunakan pada wheel loader (optional), integrated tool carrier, articulated truck, wheel tractor, soil compactor, landfill compactor dan backhoe loader dan merupakan pengganti standard differential.
Ø  Limited Slip Differential, digunakan pada wheel loader menengah (optional), beberapa wheel loader besar dan articulated truck dan merupakan pengganti standard differential.
Ø  Differential Lock, biasanya digunakan pada motor grader.
Komponen standard differential adalah :
·         Differential Case
Differential case assembly merupakan tempat komponen-kompo nen dari differential group. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk memutar­kan final drive sun shaft.
·         Pinion Gear
Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan berrevolusi mengikuti putaran spider shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side gear dan kemudian ke sun shaft. Pinion gear akan berputar berrotasi (berputar pada sumbunya) hanya pada saat berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda.
·         Spider Shaft
      Spider shaft digerakkan oleh differential case dan sebagai tempat dudukan pinion gear.
·         Side Gear
Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan meng­gerakkan side gear sehingga sun gear shaft akan berputar.
Differential jenis ini tidak effisien pada saat machine slip. Untuk mengatasi hal ini (machine slip pada saat masuk lumpur) pada Off Highway Truck dan pada beberapa jenis Wheel Loader besar, maka dilengkapi dengan Traction Control System (TCS) (sebelumnya disebut Automatic Electronic Traction Aid atau AETA). Sistem ini akan bekerja secara otomatis pada saat machine mengalami slip. 
                    
VII.            LANGKAH PELEPASAN
1.      Lepaskan cap dan bearing pada Axel housing menggunakan kunci socket 27
2.      Keluarkan  Differential Case dari Axel housing
3.      Lepaskan Differential Case menggunakan kunci socket 21
4.      Keluarkan Differential group dari Differential case
5.      Lepaskan pinion gear, spider shaft, dan side gear dari bevel gear
6.      Lepas Differential Case pada bevel gear dengan kunci socket 19
7.      Lepaskan baut pada Bevel gear dengan kunci soket 22
8.      Lepaskan Bevel pinion shaft dari rumah differential dengan kunci socket 19
VIII.            LANGKAH PEMERIKSAAN / ANALISA
1.    Memeriksa  Keausan pada  bevel gear  
   Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
2.    Memeriksa keausan pada side gear 
    Memeriksa keausan pada side gear. Jika gear pada side sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : side gear masih bagus (Visual)
3.    Memeriksa keausan pada bevel gear shaft / Drive Pinion
   Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah aus, sebaiknya dig anti.Hasil : bevel shaft gear masih bagus (Visual )
4.    Memeriksa ketirusan pada spider shaft 
    Memeriksa ketirusan pada spider shaft. Jika shaft pada spider telah bengkok, sebaiknya    segera diganti.Hasil : spider shaft masih bagus ( Visual)
5.    Memeriksa keausan pada pinion gear 
    Memeriksa keausan pada pinion gear. Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti. Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)
6.    Memeriksa kerusakan pada differential case.
Memeriksa keausan pada pinion gear.
Bila gear pada pinion sudah aus, sebaiknya segera diganti.
Hasil : pinion gear masih bagus (Visual)
 IX.            LANGKAH PEMASANGAN
1.    Pasang bevel gear shaft dari rumah differential dengan kunci socket 19
2.    Pasang baut pada bevel gear dengan kunci soket 22
3.    Pasang Differential Case pada bevel gear dengan kunci socket 19
4.    Rakit pinion gear, spider shaft, dan side gear ke dalam differential case pada bevel gear
5.    Masukkan Differential group ke dalam Differential casee
6.    Pasang Differential Case menggunakan kunci socket 21
7.    Masukkan Differential Case ke dalam Differensial Cage
8.    Pasang cap dan bearing pada Axel housing menggunakan kunci socket 27
    X.            Uraian Hasil Kerja
KOMPONEN-KOMPONEN DIFFERENTIAL DAN FUNGSINYA
No.
Nama Komponen
Fungsi dan Kondisi
1.
Side Gear
Side gear di-spline ke sun gear shaft. Pinion gear akan meng­gerakkan side gear sehingga sun gear shaft akan berputar.
Kondisi: Masih Bagus
2.
Pinion Gear
Pinion gear atau spider gear bergerak berrotasi dan berrevolusi mengikuti putaran spider shaft dan memindahkan tenaga dari differential case ke side gear dan kemudian ke sun shaft. Pinion gear akan berputar berrotasi (berputar pada sumbunya) hanya pada saat berbelok atau slip, sehingga putaran roda kiri dan kanan akan berbeda
Kondisi: Masih Bagus
3.
Spider Shaft
 

Spider shaft digerakkan oleh differential case dan berfungsi sebagai tempat dudukan pinion gear
Kondisi: Masih Bagus.
4.
Bevel Gear
Bevel gear berfungsi sebagai carrier pada diferensial group
Kondisi: Masih Bagus
5.
Bevel Gear Shaft
  
Bevel gear shaft / drive pinion berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari propeller shaft menuju ke bevel gear.
Kondisi: Masih Bagus
6.
Differential Case

 
Differential case assembly berfungsi sebagai  tempat untuk melindungi komponen-komponen dari differential group dan sebagai carrier. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk memutar­kan final drive sun shaft.
Kondisi: Masih Bagus
7.
Axel Housing
Axel housing berfungsi sebagai rumah atau tempat untuk melindungi komponen dari differential group dan differential gear set.
Kondisi: Masih Bagus
 KESIMPULAN
Differential berfungsi meneruskan tenaga dari poros propeler atau dari transmisi ke final drive. Jadi apa bila differential mengalami kerusakan maka differential tidak bisa meneruskan tenaga dengan baik ke final drive.
 
----------------------------------------------------------

Sumber:www.jagoanhati.blogspot.com | http://ludviarifudin.blogspot.com | mab-14smkn1.blogspot.com

FINAL DRIVE

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 20 Januari 2015
With 0komentar
Tag :
| Selasa, 13 Januari 2015
Baca selengkapnya »




A. Pengertian dan fungsi kopling
          Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin ,diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin.
 Fungsi kopling
1. untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros 
   input transmisi
2.untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,R)
3.untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan 
    gigi perseneling tidak pada posisi netral.
4.Pada kendaraan bermotor fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga
    putaran mesin dari poros engkol. 
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh  sebuah kopling adalah:
1.  Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2.  Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan  
      dari elemen lain.
3.  Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4.  Mampu mencegah terjadinya beban kejut.


 
  B. Komponen Utama Kopling



1.Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.


 
2.Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).


3. Pelat Tekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.



4. Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

  

C. Komponen-komponen dari Kopling (Clutch)

Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai berikut :
 
·         Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau      

          friction disc/piringan gesek)

·         Clutch pressure plate (plat penekan) dan covernya

·         Clutch release atau throwout bearing
·         Clutch release fork
 
Komponen-komponen kopling secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly).


Komponen utama kopling dan fungsinya
Clutch release mechanism
Mekanisme Pembebas kopling
(Kabel, hubungan atau hidrolik)
Memungkinkan pengendara mengkopling dengan pedal kaki.
Clutch fork
Tuas/garpu kopling
Adalah tuas yang memberi gaya bearing pembebas melawan plat penekan
Pressure Plate
Plat penekan
Plat yang ditekan dengan spring(per) memberi gaya plat kopling melawan roda gila (flywheel)
Clutch disc
Pelat kopling
Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input transmisi. Memuat permukaan gesek(kasar) antara roda gila dengan plat penekan.
Flywheel
Roda gila
Memberikan suatu permukaan gesek (kasar) pada plat kopling
Pilot bearing
(ring atau bearing)
Mendukung/menyangga bagian ujung depan dari poros input transmisi


      Terdapat bervariasi desain dan bentuk dari komponen-komponen ini, akan tetapi fungsi dari masing-masing adalah sama.

Dua model yang umum dari kopling adalah :

·  Singgle plate clutch (Kopling plat tunggal). Seperti yang ditunjukkan . Tipe kopling ini umum digunakan pada kendaraan ringan, termasuk kendaraan ringan komersial.

·         Multy plate clutch (kopling multiplat). Digunakan pada kendaraan-kendaraan berat.


KOMPONEN UNIT KOPLING






KONTRUKSI UNIT KOPLING
D. Jenis-Jenis Kopling
  
Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi beberapa macam antara lain:
  1. Koplling Gesek (Fraction Clutch)
a.       Kopling Gesek Plat Tunggal (Single Plate Clutch)

  Clutch Assembly
Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut:
      Driven plate
(Juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.

Driven plate
       Pressure plate (plat penekan) dan  rumahnya,
Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada berikut ini.
  Pressure plate (plat penekan)
      Clutch Release Atau Throwout Bearing
Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas. Bantalan tekan ini ada tiga macam.
       Throwout Lever/Clutch Fork/Plate Lever
Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling. Konstruksi di atas berarti plat tekan bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly wheel. Sementara plat kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem sliding. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini. 
Prinsip Kerja Kopling 

Kopling gesek pelat ganda 
Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.
Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas kopling.terdapat 4 buah plat gesek dan 4 buah plat kopling yang dijepit oleh plat tekan. Plat kopling dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda gigi yang berhubungan dengan transmissi. Sementara plat gesek dipasang pada dudukan plat gesek yang disambungkan dengan roda gigi    primer yang berhubungan dengan poros engkol.
Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat kopling, dan Keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.
  1. Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi  batas kemampuan.
 E.   Fungsi Dan Cara Kerja Komponen Pengoperasian Unit Kopling
  
  1. Konsep Dasar Fungsi Dan Kerja Komponen Pengoperasian Unit Kopling
Seperti telah dijelaskan kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan penyaluran tenaga mesin ke roda penggerak. Untuk mengoperasikan fungsi tersebut, pada kendaraan ada dua macam yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolik. Sistem mekanik untuk memindahkan tenaga kaki melalui pedal kopling disalurkan kabel baja ke pengungkit (throwout lever). Sementara pengoperasian sistem hidolik tenaga disalurkan melalui minyak rem yang dirangkai sedemikkian rupa sehingga dapat mengoperasikan kopling.



  Pedal Kopling Sistem Mekanik
Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pegas kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal (8). Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma. Sistem yang kedua adalah pengoperasian secara hidrolis.

Kopling Sistem Hidrolis.
Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang  ada pada master silinder dan selanjutnya disalurkan kesilinder kopling.  Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas  pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga. Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali  oleh pegas plunger yang ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma. 
Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya (reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju Ke silinder kopling.
Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup check kotor atau macet. Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check ( check valve ).
Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanak an, dan tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling  kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod .
Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding ( bleeder plug ) yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu  kerjanya. Hal ini karena saat terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak. Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari sistem hidrolis. Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. 
Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling. Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat berat lainnya,  sering dilengkapi dengan boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator.




Sumber:
http://rmuhammadrizky97.blogspot.com/2012/12/makalah-kopling.html
http://jinzcaluthax.blogspot.com/2013/07/perbaikan-sistem-kopling-terbaru.html

Tidak ada komentar:











Posted by : Unknown
Date :Selasa, 13 Januari 2015
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲